Ukhuwah, kalimat ini sering kita dengar diucapkan oleh orang di sekitar kita. Tapi, dalam perakteknya tidaklah semudah dengan mengucapkannya. Ukhuwah merupakan nikmat suci yang menyinari hati per individu yang diridhai Allah Swt. Ia adalah pemberian yang dianugerahkan oleh Allah yang Maha Pengasih lagi Penyayang kepada hambanya yang benar-benar beriman dan ikhlas. Oleh kerana itu, ukhuwah filâh merupakan sifat yang mengiringi keimanan seseorang.
Ukhuwah juga tidak bisa kita peroleh atau diwarisi tanpa memenuhi syarat-syarat tertentu. Abdullah Nasih al-Ulwan di dalam kitabnya "Al-Ukhuwâh al-Islâmiyah" menjelaskan; bahwa ada beberapa syarat-syarat tertentu yang harus kita miliki agar ukhuwah yang kita jalani diterima oleh Allah Swt:
1.Hendaklah berukhuwah; ikhlas dikarenakan Allah Swt. semata.
Seseorang yang berukhuwah dengan misi pribadinya untuk memperoleh atau mengambil manfaat dari satu golongan, jikalau perbuatan tersebut dilakukan tanpa ada niat (ikhlas) karena Allah Swt. semata, maka perbuatannya tersebut akan sia-sia. Karena besarnya nilai suatu pekerjaan terletak kepada keikhlasan atau niat si pelakunya. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw:
Artinya: "Dari Amiril Mu'minin Abu Hafsh Umar bin Khattab berkata: aku mendengar Rasulullah Saw. bersabda: Sesungguhnya setiap perbuatan itu disertai dengan niat, dan setiap perkara itu tergantung terhadap apa yang ia niatkan.” (HR. Bukhari).
Dari teks hadits ini dapat kita lihat, betapa pentingnya nilai niat (keikhlasan) dalam berbuat apapun.
2. Hendaklah ukhuwah itu dibarengi dengan iman dan taqwa kepada
Allah Swt.
Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt:
Artinya: “sesungguhnya orang yang beriman adalah bersaudara.”
3. Hendaklah berukhuwah sesuai dengan konsep Islam
Persaudaraan yang kita inginkan tidak akan terbina dengan baik, kalau metode atau konsep yang digunakan tidak sesuai dengan yang dikehendaki Islam. Untuk ini kita harus melihat, bagaimana ukhuwah yang telah dicontohkan oleh para Sahabat dan Rasulullah Saw. Karena mereka adalah merupakan suritauladan yang baik bagi kita semua, terutama Rasulullah Saw. dalam berinteraksi dengan yang lainnya.
4. Hendaklah orang yang berukhuwah saling tolong-menolong dikala senang ataupun susah
Lirik nyanyian "memang mudah mencari teman di meja makan, dan sangat sedikit sekali teman yang mau diajak bersedih dikala kita lagi kesedihan". Allah Swt. telah memerintahkan kita untuk saling tolong menolong dalam kebaikan, dan melarang bekerjasama dalam berbuat dosa dan permusuhan. Sebagaimana firman-Nya dalam surat al-Maidah :
Artinya: saling tolong menolonglah kamu dalam hal kebaikan, dan janganlah saling tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. (QS. al-Maidah:2).
Hal ini juga tidak bisa terwujud dengan baik, kalau tidak adanya kerja sama antar sesama kita yang berukhuwah. Karena suatu pekerjaan yang berat sangat sulit kita laksanakan kalau dikerjakan sendirian. Tapi, kalau pekerjaan yang berat itu kita laksanakan dengan kerjasama yang baik, insya Allah terasa ringan. Seperti satu batang lidi, tidak akan bisa membersihkan debu dilantai. Tapi, kalau puluhan lidi kita ikat menjadi satu, insya Allah debu yang melekat di lantai akan bisa dibersihkan dengan cepat. Begitu jugalah halnya berukhuwah.
Timbul pertanyaan di benak kita, kenapa sih kita harus berukhuwah? Menurut Syeikh Muhammad Hussein Ya'qub, ada beberapa alasan kenapa kita dianjurkan untuk berukhuwah, diantaranya adalah:
-Untuk membangun atau menegakkan eksistensi umat Islam.
Islam merupakan rahmatan lil'alamîn, yang dulunya merubah suatu kebudayaan yang tidak baik (Jahiliyyah) hingga menjadi terarah. Pada era globalisasi sekarang ini, umat Islam sering menjadi sasaran pelaku teroris dan lain sebagainya. Ini hanyalah merupakan alasan mereka (Zionis) yang tidak suka pada Islam. Kalau kita sebagai orang Islam sendiri tidak bisa memupuk persaudaraan dengan baik, maka bagaimana eksistensi Islam akan diakui oleh agama lain.
-Untuk melihat kekurangan yang ada, dengan cara bercermin diri kepada saudara yang lain.
Seorang mukmin adalah merupakan cerminan dari mukmin yang lainnya. Oleh karena itu, seandainya melihat saudara kita melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan kerugian atau menyakitkan yang lainnya, maka hendaklah kita menasehatinya agar ia dapat menyadari perbuatannya yang salah. Sebab nasehat itu bak cermin yang mengingatkan kondisi dirinya secara jujur.
Persaudaraan yang dibina dengan baik berdasarkan syarat-syarat yang telah disebutkan diatas, akan menghasilkan sesuatu yang sangat berharga sekali yaitu:akan merasakan manisnya iman. Wallahu'alam.
[sumber]
Tiada ulasan:
Catat Ulasan